Kamis, 24 November 2011

Wedding nya Royal kah ?..

Saya hanya sekedar menonton berita di televisi yang sedang menceritakan begitu megahnya pesta yang sedang bapak dan rekan besannya buat. Sesungguhnya saya hanya melihatnya sekilas saja memperhatikan setiap Televisi yang memutar rangkaian prosesi pernikahan yang katanya sebuah Royal Wedding, karena menurut saya, saya hanya cukup sekedar tahu dan itu tidak penting. Tapi yang menyita perhatian saya adalah ketika saya tahu ada acara prosesi adat pernikahan yang dilakukan saat penyelenggaraan Penutupan SEA GAMES berlangsung. Yang membuat saya bingung adalah, Seorang Bapak yang membapaki 33 propinsi,  yang meneriaki semangat nasionalisme, yang berani menciptakan lagu untuk dinyanyikan oleh Joy Tobing dalam acara pembukaan SEA GAMES yang diadakan di Jakarta dan Palembang, ternyata hanya sekedar menulis diatas pasir. Mungkin memang tidak penting pikirnya atau memang sungguh tidak penting untuk menghadiri acara penutupan SEA GAMES yang diadakan diatas tanah kita sendiri. hmm, mungkin biar bapak nomor 2 ada kerjaan dan dapat terpampang wajahnya dalam peristiwa yang membanggakan nama bangsa Indonesia sekaligus memberikan label tersendiri karena kasusnya. Hanya ini yang membingungkan, mungkin ia lebih memilih untuk mendahulukan menikahkan anaknya di masa-masa akhir jabatannya. Tak tahu bagaimana proses pemilihan tanggalnya tapi tetap menurut saya sangat lucu. Dimana rasa sangat merakyatnya dan mengindonesianya?? Atau memang sebenarnya ini hanya hal kecil saja. Tetapi saya kecewa.

Kekecewaan itu bertambah ketika keesokaannya saat proses inti pernikahan berlangsung ternyata ada pemberitaan dari televisi yang mengatakan bahwa sekolah-sekolah yang dekat dengan tempat berlangsungnya pesta royal tersebut diliburkan. Semua ini dilakukan agar tidak mengganggu berlangsungnya acara. Tidak ingin komentar, tapi yang jelas mereka bukan pangeran Wiliam yang akan memimpin negara ini, tapi dia hanya anak seorang presiden. Maaf, maksud saya anak seorang presiden bukan hanya. Hanya kecewa, semangat pendidikan pun bisa dikalahkan dengan sebuah keROYALan..

Royal memang sangatlah dijunjung tinggi bagi keluarga dan rekan-rekan kerabatnya yang mereka pikir mereka yang punya negara ini. Tapi, ya sudahlah.. yang penting anak kedua sudah menikah dan selesai kewajiban. Untung hanya keluarga berencana... tidak terbayang kalau lebih, mungkin akan ada periode jilid 3 dan jilid-jilid berikutnya..

(bee)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar