Sedari kecil seperti layaknya anak kecil lainnya saya mempunyai sebuah keinginan. Orang-orang biasa menyebutnya dengan cita-cita. Setiap ditanya ingin jadi apa, dengan tenang saya menjawab saya ingin menjadi bank. Lucu memang kedengarannya, tapi sebenarnya yang dimaksudkan saya waktu itu adalah menjadi pegawai bank. yah,,mungkin karena polos atau entah tidak tahu menahu saya menyimpulkan untuk menjadi bank. sampai sekarang saya masih ingat, terinspirasi dari permainan anak kecil yang berkhayal menjadi seorang cashier di pusat perbelanjaan. begitu nikmatnya pikir saya bisa bermain dengan uang dan kembaliannya. selang waktu dari jawaban cita-cita saya yang pertama hingga kedua tak terlalu lama. dengan yakinnya tiba-tiba saya ingin menjadi pramugari. untuk yang satu ini saya tidak tahu mengapa saya ingin menjadi pramugari. pada waktu itu pun saya belum sempat naik pesawat terbang. mungkin saya pernah lihat di televisi atau entahlah.Namun dari dua cita-cita yang sudah sempat singgah di pikiran saya itu dan berani saya lontarkan dari mulut saya, sebenarnya saya mempunyai cita cita terpendam. hmm.. agak aneh memang saya masih kecil tapi sudah memendam cita-cita. saya ingin jadi balerina. mengapa saya hanya bisa memendamnya? karena pada waktu itu saya sudah memohon kepada orangtua saya untuk ikut sekolah tari balet, tapi tak kunjung ada jawaban sampai otot-otot kaki saya pun sudah terbentuk dan tak mudah untuk dilenturkan.Dan akhirnya saya hanya menikmati balerina dari panggung pertunjukan.
Tahap demi tahap saya lewati, fase demi fase saya lalui. kehidupan yang saya lalui memberikan saya warna. semakin banyak hasrat yang saya ingin wujudkan. mencoba mendalami dunia musik, sedikit menyentuh dunia teater, melepaskan dahaga dengan tari-tarian sampai memuaskan batin untuk ada di stage catwalk.Tetapi, disemua hasrat yang mulai teraliri satu persatu..saya mulai menyenangi seni dunia broadcasting. Dari sini saya mulai memfokuskan hasrat saya menjadi sebuah minat. Lupakan tentang cita-cita. saya akan berpikir demikian.saya harus mencari sebuah kenyataan dari sebuah minat..lalu kenapa saya harus terbentur dengan benda yang disebut uang. apa saya harus membuai minat,hasrat dan cita-cita atau sekedar mengumpulkan sekantung uang tanpa passion yang bisa saya rasakan. atau saya lakukan keduanya.
sekarang saya memang sedang bingung..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar